SEJARAH GBT KRISTUS HAYAT
Gedung gereja ini didirikan tahun 1955-an oleh seorang yang hobinya binaraga “bodybuilder”, dan juga “jago silat tradisional tiongkok” Beliau dikenal oleh kawan-kawannya seorang pekerja keras dan jujur. Pemulik toko “onderdil” (sparepart) pada masanya di pusat perdagangan Surabaya di daerah Peneleh sekitar tahun 1940 an. Namanya : Jonathan Rasamala (Tan Poo Tjing) dilahirkan di Kertosono tanggal 27 Desember 1915. Menikah dengan Khoo Hok Siam (Annie Sussana) Tahun 1945 dan memiliki 2 anak (putra & putri).
Kisah panggilan menjadi hamba Tuhan fulltimer/penuh waktu dan menjadi pendiri GBT KRISTUS HAYAT ketika anak (putra) pertama : Johannes William Rasamala (Tan Wie Liang) dipanggil Bapa di Surga pada umur 12 tahun karena kanker darah (Leukemia), beliau masih mempertahankan bisnisnya karena berpikir “gaji” seorang pendeta terlalu sedikit dibandingkan dengan hidupnya sebagai bisnisman, tetapi beliau menyerah pada panggilanNya setelah anak (putri) ke-2 Ruth Tjendanawangi Rasamala (Tan Wie Sian) mengalami patah tulang hidung setelah jatuh dari pohon Jambu, rasa takut kehilangan lagi anak yang tinggal satu-satunya dan sadar akan peringatan Tuhan Yesus yang sudah memanggilnya, lalu ditinggalkannya bisnisnya dan sekolah “El-Kitab” yang diajar langsung diajar langsung oleh pendiri gerakan Pentakosta sendiri, Pdt Van Gessel, walaupun ditentang habis-habisan oleh saudara-saudaranya.
Panggilannya makin diteguhkan ketika membeli tanah perumahan Kodya Surabaya di Pucang Anom no 96 ini, karena penglihatan “ada kolam yang isinya ikan-ikan lele yang banyak” di tanah yang tidak disukai karena posisinya “tusuk sate” ini ( pengihatan ini dipahami : banyak jiwa jiwa yang ada di dalamnya) Adapun saksi mata hidup tertua di masa penggembalaan beliau adalah Bp. Yohanes Tarmin yang ke gereja ini semenjak kelas 2 SMP (tahun 1961 ) dan menjadi ketua Majelis dalam kesemua (ketiga) generasi Gembala Sidang GBT KRISTUS HAYAT berikut ini.
Gereja mengalami beberapa kali perubahan bentuk gedung selama kepemimpinan Pdt. Jonathan Rasamala, dan beberapa kali juga ditinggikan lantainya karena daerah Pucang Anom terkenal dengan banjirnya. Beberapa dari sidang jemaat yang setia dan yang masih ada sampai saat ini, pernah dan sering di musim hujan mengalami ibadah dengan kondisi gedung gereja yang tergenang berjam-jam dan pengalaman manis kaki naik diatas bangku gereja waktu ibadah minggu. Hal yang luar biasa dalam kebaktian Minggu adalah diadakan pada Jam 15.00 saat panas terik sekali, tetapi jemaat tetap setia dan durasi ibadah yang lama dari biasanya, rata-rata 3 jam, namun tidak menyurutkan kesetiaan sidang jemaat yang luar biasa .
GEMBALA PENERUS & TRANSISIONAL : PDT JOSEPH SOETJAHJONO., Th.B.
Anak ke 2, Pdt Jonathan Rasamala yang tinggal satu satunya Ruth Tjendanawangi Rasamala akhirnya menikah dengan seorang Pengusaha juga, bernama (Lian) Nie Tjio Tjay (Joseph Soetjahjono) yang akhirnya dipanggil Tuhan pada tahun 1967 menjadi Pendeta fulltimer yang dimulai di Pacet, Mojokerto lalu pindah Bangil Pasuruan, berpindah ke Purwokerto Jawa Tengah lalu beberapa tahun menjadi wakil gembala di Kristus Hayat sekitar tahun 1975-1978. lalu Pdt Joseph mendirikan gereja sendiri dan menjadi gembala di GBT Kalam Hidup jl Bratang Gede VID/ 40 sby pada tahun 1981, tetapi delapan tahun kemudian tahun 1988 sampai tahun 1997 beliau melayani kembali menjadi Gembala Sidang di GBT KRISTUS HAYAT ketika mertuanya, Pendiri GBT KRISTUS HAYAT yaitu Pdt Jonathan Rasamala mulai sakit-sakitan hingga dipanggil pulang ke rumah Bapa di surga tahun 1990. Sementara itu anak pdt Joseph yang ke — 3 (yang juga cucu Pendiri), Jonathan Octavianus mulai membantu melayani sebagai associated pastor mulai tahun 1992 setiap weekend sambil menyelesaikan Pendidikan teologi kependetaan di STII Yogyakarta, dan menjadi Gembala Sidang mulai tahun 1995. Bp Pdt. Joseph Soetjahjono dipanggil pulang ke rumah Bapa di surga pada 24 Desember 2007.
GEMBALA GENERASI KE III: PDT. JONATHAN OCTAVIANUS
Pdt. Jonathan Octavianus mulai melayani menjadi Pdt Pembantu di GBT Kristus Hayat dibawah supervisi ayahnya, Pdt Joseph Soetjahjono mulai tahun 1992 dan menjadi gembala penuh pada tahun 1995 hingga sekarang sesudah menikah dengan Lanny Setiawati., SE.
.